Pemdamengutamakanpentingnyapembelajaranwargasupayasanggupmengenalciri-ciri beras oplosan secarabetul. Cara ini dilaksanakansebagaiusahapenangkalanawalpada peredaran beras oplosan di daerah pasar tradisionil.
Bupati Halmahera Timur, Ubaid Yakub, menerangkanwargaagar lebihjelimemerhatikankualitas beras saat sebelumlakukan pembelian. “Kesiagaankonsumenmenjadi garda paling depan dalam membuat perlindungan keluarga dari teror beras oplosan,” kata Bupati menambah.
Menurut Ubaid, satu diantarapertanda beras oplosan ialahstrukturtidak samadanadakombinasi warna menyangsikan. Disamping itu, wewangian beras dapat menjadipanduanawalnyauntukmembandingkankualitas asli atau oplosan.
Diamenjelaskan, selama inisatuan tugas pangan belum temukan laporan atau bukti tersebarnya beras oplosan di Halmahera Timur. Tetapikesiagaanmasih tetapdibutuhkankarena distribusi pangan antarawilayahrawandigunakanpelakutidakbertanggungjawab.
Pemdamerencanakanmelangsungkanpublikasi langsung ke beberapa pasaruntuk memberiinformasiringkasberkenaanbeberapa ciri beras oplosan. Pembelajaran ini dipandang penting supayawargatidakgampang tertipu dengan penampilan beras yang terlihat seragam.
Selainnyapublikasi, pemerintahanmenggerakkan pedagang untukpastikantransparanasal mula beras yang diperjualbelikan di pasar. “Pedagang ikutmempunyaitanggung-jawabmenjagakeyakinankonsumenpadakualitas beras yang dipasarkan,” sebut Bupati.
Karena adapembelajaranberkesinambungan, wargadiharapsanggupberperanan aktif memantau peredaran beras oplosan. Ubaid optimis, kesadaran kelompokwargaakanperkuat ketahanan pangan danmenjagakestabilan ekonomi lokal.