Hasbi Yusuf Soroti Kriminalisasi 11 Warga Adat Maba Sangaji Halmahera Timur dalam Sengketa Tambang


– Anggota DPD RI Dapil Maluku Utara, Hasbi Yusuf, menyorotkegiatan pertambangan yang sekarangmenjadiperselisihandi antaramasyarakat Maba Sangaji, Halmahera Timur.

Kata Hasbi, tanah peninggalannenek moyang yang di-claimmasyarakatsebagai hak temurunsekarangsudahjaditempat pertambangan perusahaan, sedangkan 11 masyarakattradisimalahdiputuskansebagaiterdakwadansekarang inisudahlalui proses hukum.

Walau sebenarnyauntukmasyarakattradisicara hukum itu dipandangsebagaibentuk ketidakadilan yang mengambil hak mereka.

Simak jugaPemerintah provinsi Maluku Utara dan Kemenkum Dorong Harmonisasi Produk Hukum Wilayah

Masyarakat yang menjaga tanah malah dipidana, sedangkan perusahaan tambang masih tetapbekerja di daerah yang dipersengketakan.

kata Hasbi, adaperlakuan kriminalisasi padamasyarakat Maba Sangaji adalahfotokabur penegakan hukum di negeri ini.

“Indonesia ini hari ketidakadilan itu demikianriildi muka mata. Di mana proses penegakan dominasi hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah,” tutur Hasbi, Sabtu (23/8/2025).

Hasbi akuisudahberjumpasecara langsung dengan beberapa keluarga dan 11 masyarakat yang sekarangjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Soasio, Kota Tidore Kepulauan.

Menurut diamasyarakatpemilikresmi tanah tradisisemestinyatidakdiberlakukansebagaiaktorkriminil.

Mengapawargatradisi Maba Sangaji sebagai pemilik tempattidaknikmati hasilnya justrujaditerdakwa,” ucapnya.

Bekas aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu memperjelasmasalah perampasan tempat ini sudahdia disuarakan keras di parlemen.

Hasbi mintapemerintahan pusat mengevaluasilagiijindankegiatan perusahaan di Halmahera Timur, danpastikansemua hak-hak masyarakattradisi Maba Sangaji dipulihkan.

Simak juga: Ini Pemicu Pangakalan Minyak Tanah di Dusun Rabutdaiyo Halmahera Selatan Kebakar

Persoalan ini telah saya suarakan di parlemen supayamasalah perampasan tempatpunyawargatradisi Maba Sangadji oleh faksi investor selekasnyadilihatlagiDansemua hak-hak wargatradisiharusselekasnyadipenuhi denganmanagement perusahaan,” ucapnya.

Hasbi memperjelasmasyarakattradisiialah pemilik resmi tanah peninggalannenek moyang mereka, dansemestinyadiberlakukansebagai tuan di atas tanah itu.

Semestinyamasyarakattradisi Maba Sangadji sebagai tuan di atas tanah peninggalannenek moyang mereka. Bukan kebalikannya, haknya diambillantas dipenjarakan. Ini benar-benartidak manusiawi, karena negara tidakkembalijamin hak-hak warga,” ujarnya. (*)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *